DPRD Surabaya Dukung SE Mendikdasmen Tentukan Jadwal Pembelajaran Selama Ramadan, Dengan Catatan

Daftar Isi

 

Foto: Agus Mashuri, anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Sosial DPRD Kota Surabaya. (Arga Nur Wahid)


HALOKEPANJEN.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, telah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan pembelajaran selama bulan Ramadan 1449 Hijriah yang akan berlangsung pada tahun 2025. 

Dalam edaran tersebut, terdapat beberapa perubahan signifikan dalam jadwal kegiatan pembelajaran.

Secara garis besar, surat edaran tersebut mengatur bahwa pada beberapa hari pertama bulan Ramadan, yakni tanggal 27 dan 28 Februari serta 3, 4, dan 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing. 

Siswa diharapkan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah, madrasah, atau satuan pendidikan keagamaan, yang bisa dilakukan di lingkungan keluarga, tempat ibadah, maupun masyarakat.


Mulai tanggal 6 hingga 25 Maret 2025, pembelajaran akan kembali dilaksanakan di sekolah, madrasah, atau satuan pendidikan keagamaan. 

Surat edaran tersebut juga mengimbau agar selama bulan Ramadan, diselenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, serta kegiatan sosial yang mendukung pembentukan karakter dan kepribadian positif siswa.


Untuk libur Idulfitri, kegiatan pembelajaran akan dihentikan pada tanggal 26, 27, dan 28 Maret, serta 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025. Sekolah akan kembali beroperasi pada tanggal 9 April 2025.


Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Sosial DPRD Kota Surabaya, Agus Mashuri, menanggapi kebijakan tersebut dengan memberikan beberapa catatan. 

Menurutnya, kebijakan pendidikan harus dikaji secara mendalam, terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya memitigasi kebijakan lainnya.


"Salah satunya program makan bergizi gratis (MBG) itu kan juga harus dipertimbangkan lagi. Bagaimana nanti penyampaian MBG-nya tetap terrealisasi, jangan sampai itu menghalang-halangi program pemerintah pusat yang lainnya," ujar Agus kepada Suara Merdeka Surabaya, Rabu 22 Januari 2025.


Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga menekankan pentingnya koordinasi antara OPD terkait untuk menghindari kebijakan yang berjalan terpisah dan menimbulkan kebingungan di lapangan.

Ia mengingatkan, meskipun ada libur sekolah, orang tua harus diberi pemahaman untuk tetap mengawasi anak-anak agar proses belajar tidak terhambat.


Di lingkungan masyarakat, seperti yang terjadi di tempat tinggalnya, program pendidikan seperti Pondok Ramadan bisa menjadi solusi untuk menjaga anak-anak tetap belajar di bulan puasa. 

"Setiap bulan itu ada semacam pendidikan kayak ngaji, untuk menjelang buka puasa setelah sholat ashar itu ada proses belajar-mengajar sampai menunggu adzan Maghrib," jelasnya.


Selain itu, Agus mengingatkan mengenai fenomena tawuran yang kerap terjadi di kalangan remaja pada bulan Ramadan, terutama menjelang waktu sahur. 

Ia meminta pihak keamanan, Satpol PP, kepolisian, serta tokoh masyarakat untuk bekerja sama dalam mengawasi dan mencegah kerumunan anak-anak yang berpotensi menimbulkan masalah.


"Penting untuk menjaga ketertiban dengan melibatkan semua pihak agar anak-anak tidak berkumpul atau terlibat dalam tawuran, terutama menjelang waktu sahur," tegasnya.

Halo Kepanjen Halokepanjen.com merupakan situs berita yang menginformasikan kejadian, fakta menarik, review dan segala topik seputar Kepanjen sekitarnya dan Nasional.

Posting Komentar

RajaBackLink.com